Monday, November 19, 2012

Situs Cibuaya

Situs Cibuaya

 Situs Cibuaya adalah Situs peninggalan Megalitikum, ini terbukti dengan adanya Batu Lingga yang berdiri tegak diatas susunan batu bata besar berukuran 9 x 9 m, Masyarakat setempat menyebutnya Lemah Duhur Lanang (laki-laki). Sedangkan Yoni yang tersisa hanya Fondasinya saja yang berukuran 6 x 6 m, dan Masyarakat setempat menyebutnya Lemah Duhur Wadon (perempuan).

Dari Situs ini pada Tahun 1952 ditemukan Arca Wisnu bergaya Pala India, diperkirakan dibuat pada Abad 7-8 M dinamakan Arca Wisnu Cibuaya I, Tahun 1972
ditemukan lagi Arca Wisnu dengan motif yang sama namun diperkirakan dari Abad ke 8-10 M dinamakan Arca Wisnu Cibuaya II, dan pada Tahun 1975 ditemukan lagi Arca Wisnu Cibuaya III, kini ke 3 Arca tersebut disimpan di Musium Nasional Jakarta.
Situs Percandian Cibuaya merupakan komplek beberapa bangunan dan tinggalan purbakala di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (koordinat 107°21'25" BT dan 6°5'56" LS) dan secara geografis terletak di daerah Ujung Karawang, berjarak sekitar 6 km dari garis pantai utara Jawa. Daerah ini relatif termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 6 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar dataran Cibuaya dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian sawah basah dengan teknik irigasi.

Penemuan arca Wisnu dari Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal ditemukannya Situs Cibuaya. Dengan ditemukannya arca para arkeolog berasumsi tentang adanya bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung bangunan suci tersebut. Laporan penduduk setempat menyatakan adanya suatu gundukan besar yang dianggap angker dan disebut "Lemah Duhur Lanang", yang letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan arca Wisnu 1. Lemah duhur ("tanah tinggi") ini ternyata adalah sisa-sisa bangunan yang telah runtuh. Hingga tahun 1993, runtuhan bangunan yang terdapat di Situs Cibuaya seluruhnya berjumlah tujuh buah yang terdapat pada Sektor CBY 1 sampai CBY 6. Dua runtuhan di antaranya terdapat pada Sektor CBY 5 dengan posisi yang saling bersebelahan.

Dari seluruh bangunan candi yang ditemukan di Situs Cibuaya yang paling menarik adalah bangunan candi di Lemah Duhur Lanang. Bangunan yang dibuat dari bata ini berdenah hampir bujursangkar dengan ukuran 9 × 9,6 meter dan tinggi dua meter, menghadap ke arah barat laut dengan tangga berukuran lebar 2,2 meter. Bagian fondasinya dibuat dari pecahan bata yang bercampur dengan kerikil dan batu kali. Di bagian puncak runtuhan bangunan Lemah Duhur Lanang terdapat sebuah lingga yang masih berdiri in-situ. Lingga ini berukuran tinggi 111 cm dan bergaris tengah 40 cm. Bentuk lingganya sendiri bukan merupakan bentuk lingga yang sempurna (lingga semu) karena tidak memiliki bagian yang berdenah segi delapan (wisnubhaga). Bagian yang ada hanya yang berdenah persegi ("brahmabhaga") dan bundar ("rudrabhaga"). Dengan ditemukannya lingga dalam konteksnya dengan bangunan suci dan arca Wisnu yang ditemukan di dekatnya, dapat disimpulkan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang adalah bangunan suci untuk pemeluk agama Hindu.

Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Situs Cibuaya ukurannya lebih kecil, separuh dari ukuran bangunan Lemah Duhur Lanang. Bangunan tersebut adalah CBY 2 dengan ukuran 3,5 × 3,5 meter; CBY 5 dengan ukuran 3,4 × 4,5 meter dan 4,4 × 4,8 meter. Bangunan-bangunan lain telah rusak dan tidak diketahui bentuk dan ukurannya.

Lokasi Situs Cibuaya I terletak di Desa Cibuaya, Kecamatan Pedes 30 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang

No comments:

Post a Comment